Home » » Saat Hidup Terasa Sempit

Saat Hidup Terasa Sempit

 


Saat Hidup Terasa sempit
Sempit dan Susah 



Oleh : Abid Nurhuda



Ketika sanubariku mulai keruh dan tenggelam dalam gelapnya kesulitan dan kesempitan

sanubariku mengaum, menahan sakitnya benturan permasalahan yang banyak seperti hujan lebat yang terus mendera tubuhku,

aku berusaha sekuat tenaga menghindar dan menyelamatkan diri,

namun hantaman kesulitan malah tindih menindih, hingga membuatku roboh lemah tak berdaya

panca inderakupu sudah gelap tak memiliki rasa,

mataku terbuka dan seluruh pemandangan berubah menjadi selubung pekat, gelap yg mengerikan

telingaku mendengar suara samar namun mendadak bagaikan dihambat dengan ketulian yg kelam

alam pemikiranku lumpuh, kedua telapak tangan dan jari jariku bergetar, hatiku bagai hangus terbakar oleh gemuruh lahar kerisauan yang membara

 

Apa yang bisa kuperbuat..? karena semua jalan keluar sudah tertutup rapat.., semua orang tidak peduli atas kesusahan dan raunganku, seakan aku hidup sendiri di alam ini.

 

Aku terjatuh dan terhenyak dalam mimpi diatas tempat tidurku, sesaaat kemudian terdengarlah suara lirih dari Firman Allah.. "WA NAADAA FIDHULUMAAT.. AN LAA ILAAHA ILLA ANTA.., SUBHANAKA INNIY KUNTU MINADDHAALIMIIN.., FASTAJABNAA LAHU WANAJJAYNAAHU MINAL GHAMMI WAKADZAALIKA NUNJIYYIL MU'MININ.."

Akupun tersentak kaget.. ah..ini adalah Kisah Yunus as.., ketika Allah swt menceritakannya dengan indah dan jelas dalam kitabnya,

Betapa sempitnya dan adakah lagi kesempitan dan kebingungan lebih dari yg menimpa Nabiyallah Yunus as saat itu yang mana ditelan oleh seekor ikan hiu raksasa dan hidup merangkak didalam perutnya..betapa gelapnya.. betapa busuknya…betapa kalut dan sempitnya nabi Yunus as saat itu, ditelan oleh seekor ikan besar dan dibawa kepada kedalaman Samudera raya.

Ia tidak mungkin bisa memanggil siapapun, tak pula bisa berbuat apapun.. namun hikayat cerita ini dikisahkan kembali oleh Nya seakan Dia berseru : “Akulah Raja Tunggal, Maha Penguasa Kegelapan, Akulah yang Maha Menemaninya saat ia dalam kesendirian, Aku Maha Tunggal Mendengar tangisannya yang sedang terbenam dalam pekatnya Samudera, Masihkah ada selainku yang bisa mendengar panggilannya.?

Saat itu memang sudah tak ada lagi yg bisa diharapkan selain Nya, maka Dia menceritakannya dengan untaian yang begitu indah : "Maka ia Memangil manggil Ku dalam kegelapan.., kegelapan perut ikan, kegelapan perasaan, kegelapan masalah yang begitu pekat.. ia pun berkata Tiada Tuhan Selain Mu, Maha Suci Engkau, sungguh aku dari kelompok hamba yang dhalim..

0 comments:

Post a Comment

Hakekat Berkah

Makna Berkah Ananda, seorang siswa, bertanya kepada Gurunya, "Guruku Yang Mulia, tolong terangkan apakah "Berkah Utama" itu?&...

Popular Posts

Hubungi Kami

Name

Email *

Message *

Daily Pray


jadwal-sholat

Topik Terkini

 
Created By SoraTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates