Baiatul aqobah |
Oleh : Abid Nurhuda
Ketika musim haji, Rasulullah
seperti biasanya memohon pertolongan untuk dirinya secara terang-terangan
di hadapan jama’ah haji yang datang. Saat sampai di Aqabah, beliaupun bertemu
dengan sekelompok kabilah .
"Siapakah kalian?" tanya beliau.
"Kami adalah para pendatang dari Khazraj," jawab kelompok mereka bebarengan.
Maka saling mengenal-lah antara rosul dengan kelompok tersebut, sesaat
kemudia berkata, "Maukah kalian berbincang lebih lama sedikit bersamaku?"
jawaban mereka, adalah mempersilahkan beliau untuk duduk diantara mereka
Pembicaraan-pun mengalir dengan hangat, sehingga Nabi pun dengan
mudah mengajak mereka untuk beribadah kepada Allah semata
Di tengah-tengah mereka, Nabipun
memperkenalkan Islam, lalu membacakan keindahan untaian ayat suci Al-Qur'an.
Dan ternyata, kebanyakan dari mereka telah lama mengetahui adanya keterangan dan
tanda bahwa nanti akan tiba masanya seorang nabi dari keturunan Bani Mutholib
itu muncul.
Ibnu Jumai' meriwayatkan, ketika
Aus bin Haritsah bin Tsa'labah bin Amr bin Amir hampir wafat, orang-orang
khozroj pun berkata kepada nya "Bukankah kami sudah menyarankan kepadamu agar
menikah muda, namun kamu malah membantah. Ini adalah saudaramu dari Khazraj
yang mempunyai lima orang anak. Sementara Kamu tidak memiliki seorangpun lagi
selain Malik."
Aus pun menjawabnya, “Tidak akan pernah merugi orang yang akan meninggal
akan tetapi sosok Malik ada di sisinya"
Dan dia melanjutkan perkataannya "Bukankan sudah datang pada
kalian ajakan dari Allah yang membawa kebahagiaan, keselamatan dan kebaikan di
dunia akhirat. Ajaran itu dibawa oleh seorang utusan sekaligus Nabi dari
keturunan Ghalib di Kota Makkah yang terletak di antara sumur Zamzam dan batu Hijr
Ismail. Jika kalian bertemu dia, cepatlah mempersilahkannya untuk segera muqim di
negeri kalian ini wahai Bani Amir. Karena bersamanya, kebahagiaan akan selalu menyelimuti kalian memohon pertolongan untuk dirinya secara terang-terangan
di hadapan jama’ah haji yang datang. Saat sampai di Aqabah, beliaupun bertemu
dengan sekelompok kabilah .
"Siapakah kalian?" tanya beliau.
"Kami adalah para pendatang dari Khazraj," jawab kelompok mereka bebarengan.
Maka saling mengenal-lah antara rosul dengan kelompok tersebut, sesaat
kemudia berkata, "Maukah kalian berbincang lebih lama sedikit bersamaku?"
jawaban mereka, adalah mempersilahkan beliau untuk duduk diantara mereka
Pembicaraan-pun mengalir dengan hangat, sehingga Nabi pun dengan
mudah mengajak mereka untuk beribadah kepada Allah semata
Di tengah-tengah mereka, Nabipun
memperkenalkan Islam, lalu membacakan keindahan untaian ayat suci Al-Qur'an.
Dan ternyata, kebanyakan dari mereka telah lama mengetahui adanya keterangan dan
tanda bahwa nanti akan tiba masanya seorang nabi dari keturunan Bani Mutholib
itu muncul.
Ibnu Jumai' meriwayatkan, ketika
Aus bin Haritsah bin Tsa'labah bin Amr bin Amir hampir wafat, orang-orang
khozroj pun berkata kepada nya "Bukankah kami sudah menyarankan kepadamu agar
menikah muda, namun kamu malah membantah. Ini adalah saudaramu dari Khazraj
yang mempunyai lima orang anak. Sementara Kamu tidak memiliki seorangpun lagi
selain Malik."
Aus pun menjawabnya, “Tidak akan pernah merugi orang yang akan meninggal
akan tetapi sosok Malik ada di sisinya"
Dan dia melanjutkan perkataannya "Bukankan sudah datang pada
kalian ajakan dari Allah yang membawa kebahagiaan, keselamatan dan kebaikan di
dunia akhirat. Ajaran itu dibawa oleh seorang utusan sekaligus Nabi dari
keturunan Ghalib di Kota Makkah yang terletak di antara sumur Zamzam dan batu Hijr
Ismail. Jika kalian bertemu dia, cepatlah mempersilahkannya untuk segera muqim di
negeri kalian ini wahai Bani Amir. Karena bersamanya, kebahagiaan akan selalu menyelimuti kalian
Bersambung... (Disadur dari Kitab Alwafa bi ahlil Mustofa)
0 comments:
Post a Comment