Home » » Baiat Kaum Anshor

Baiat Kaum Anshor

 


Baiat Kaum
Baiat Kaum Anshor


Oleh : Abid Nurhuda


Ka'ab bin Malik telah meriwayatkan, "Kami (kaum Anshar) sedang pergi untuk berhaji. Setibanya di Kota Makkah, tepatnya di Aqabah, kami pun membaiat Rasulullah.  Dan hal itu terjadi pada hari tasyriq. ketika itu Abdullah bin Amr bin Haram (AbuJabir) ada diantara kita, dan kami pun menyembunyikan nya bersama dengan beberapa orang dari rongrongan kaum yang musyrik agar tujuan kami dapat berjalan dengan lancar

Kemudian kami berkata pada Abu Jabir, "Hai Abu Jabir, kamu adalah salah satu tokoh kami yang terkemuka lagi terkenal, kamu juga berasal dari keturunan saudagar bangsawan di kalangan kami. Karenanya kami tidak ingin Anda seperti ini, sehingga nantinya malah menjadi bahan bakar kayu dari neraka. Maka kami mengajaknya untuk memeluk Islam dan menceritakan kepadanya tentang perjanjian bersama Rasulullah, tidak berapa lama Abu Jabir pun masuk Islam dan ikut mengucapkan perjanjian Aqabah. Bahkan dia menjadi pemimpinnya.

Pada malam itu, kami tidur bersama rombongan di tenda-tenda. Pada sepertiga malam, kami keluar tenda menuju tempat perjanjian di mana Rasulullah berada. Kami berjalan dengan sembunyi-sembunyi dan menyusup seperti kucing. Akhirnya kami bertemu di sebuah bukit dekat Aqabah. Semuanya berjumlah tujuh puluh orang. Ikut bersama kami dua orang wanita, yaitu Nusaibah binti Ka'ab (Ummu Umarah) dan Asma' binti Amr bin Adiy.Di bukit inilah kami menunggu Rasulullah, .Tidak lama kemudian, beliau datang ditemani oleh pamannya Al-Abbas yang pada saat itu masih memeluk agama leluhurnya. Al-Abbas sengaja hadir untuk menjadi saksi atas pertemuan antara keponakannya Muhammad dengan kaum Anshar.

Setelah duduk santai, Al-Abbas berkata, "Wahai Kaum khazraj, orang-orang Arab menamakan wilayah kaum Anshar dengan sebutan Khazraj, karena terdiri dari dua suku yakni Aus dan khazraj "sesungguhnya Muhammad adalah dari golongan kami. Ia telah mengetahui kalian. Kami telah melarang dia untuk mengajak orang-orang kami pada ajarannya. Sebenarnya ia orang terpandang di kaumnya dan mempunyai kekuatan di wilayahnya. Tetapi ia membangkang dan memilih putus dari kami untuk kalian. jika kalian bersepakat untuk memenuhi apa yang kalian inginkan darinya dan menjaga dia dari orang yang menyalahinya, maka kalian harus menanggung segala resikonya. Tetapi jika kalian ingin menyerahkan dia pada musuhnya sehingga dia jadi hina, maka biarkan dan tinggalkanlah dia, karena dia berasal dari keluarga terhormat lagi mulia yang berpengaruh di tengah-tengah kaumnya."

Kami pun menjawab (kaumAnshor), "Baiklah, kami sangat paham maksudmu wahai al-abbas.tapi tidak peduli, sekarang kami persilahkan Rasulullah berbicara sesuai dengan misinya sebagi utusan Allah." Kemudian Rasulullah membacakan ayat suci Al-Qur'an dan mengumandangkan seruan unfuk memeluk Islam. Lalu beliau berkata " Aku membaiat (menaruh janji pada) kalian untuk menjagaku dari segala upaya yang tidak dilkehendaki oleh istri dan anak-anak kalian."

 

(Bersambung...) Disadur dari Alwafa bi ahli Mustofa

 

0 comments:

Post a Comment

Hakekat Berkah

Makna Berkah Ananda, seorang siswa, bertanya kepada Gurunya, "Guruku Yang Mulia, tolong terangkan apakah "Berkah Utama" itu?&...

Popular Posts

Hubungi Kami

Name

Email *

Message *

Daily Pray


jadwal-sholat

Topik Terkini

 
Created By SoraTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates